Kamu bagaikan angin yang berhembus menyejukan
disaat panas terik mencekam, menghampiriku disaat ku sendiri dalam cengkraan
keputusasaan yang telah menggerogoti hamper seluruh jiwa ku. Kehampaan,
ketidakberdayaan, dankekhawatiran akan sesuatu hal yang sebenarnya tidak
benar-benar terjadi. Sebuah pencapaian absolut pun seakan sangat sulit untuk
digapai, dibayangkan saja rasanya sangat tidak mungkin. Akan sampai dimanakah
aku dapat mempertahankan sesuatu yang masih
fana?